Friday 12 August 2011

Sekilas Tentang Turunnya Al-Quran


1.  Sesungguhnya kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan.
2.  Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
3.  Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4.  Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5.  Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.


Alquran Turun melalui 2 Tahapan

Tahapan pertama: Alquran turun dari singgasana Allah ke langit dunia.
Menurut Imam al-Biqai dalam tafsirnya Nazhm al-Durar (juz 8, hlm. 490) bahwa ayat pertama QS. al-Qadr itu menjelaskan turunnya Alquran secara langsung dan sekaligus dari Lawh al-Mahfuz ke Bayt al-Izzah di langit dunia. Demikian juga menurut Imam Tabari dalam tafsirnya (juz 30, h. 261) bahwa Alquran turun ke langit dunia seluruhnya pada malam laylatul qadar.

Tahapan kedua: Alquran turun dari langit dunia kepada Rasulullah saw.
Kemudian, Alquran turun secara berangsur kepada Nabi Muhammad saw. sepanjang 23 tahun. Ayat pertama, yaitu Iqra, turun pada malam bulan Ramadan juga. Tetapi, para ulama berbedapa pendapat mengenai kapan pastinya.

Syeikh Mufti Ali Husamuddin al-Muttaqi al-Hindi dalam kitab Kanzul Ummâl (jilid II, juz I, h. 360 mencatat hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas. Rasulullah bersabda «Suhuf (lembaran wahyu Allah) diturunkan kepada Ibrahim pada malam kedua Ramadan, kitab Zabur diturunkan kepada Daud pada malam keenam, kitab Taurat diturunkan kepada Musa pada malam ke-18, dan Alfurqan (kitab Alquran) diturunkan kepada Muhammad pada malam ke-24.

Imam Tabari memberikan penjelasan lebih rinci tentang tahapan Alquran turun dalam tafsirnya (juz II, h. 84):

  • Alquran turun, baik seluruhnya maupun berangsur, pada 10 malam terakhir bulan Ramadan.
  • Alquran turun seluruhnya dari lawhul wahfuz ke langit dunia pada malam laylatul qadar.
  • Alquran turun secara berangsur dan pertama kali terjadi pada malam ke 24 bulan Ramadan kepada Nabi Muhammad saw.

Sementara itu, menurut Imam al-Biqâ’i dalam tafsirnya Nazhm al-Durar (Juz I, h. 342) bahwa 17 Ramadan adalah waktu pertama kali Alquran turun secara berangsur dari langit dunia ke bumi kepada Nabi Muhammad saw., yaitu surat al-‘Alaq, ayat 1-5, sbgm disebutkan di dalam Alquran:

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur (Qs. Al-Baqarah/2:185).


Pembukuan Alquran


Mufti al-Hindi dalam Kanzul Ummâl, Jilid II, Juz I, h. 360, meriwayatkan hadis:
  • Dari Ali kw. dan Sa’sa’ah : orang yang mengumpulkan Alquran adalah Abu Bakar.
  • Dari Zayd Ibn Tsabit : pada peperangan Yamamah (perang terhadap orang-orang murtad), banyak para penghafal Quran yang gugur. Lalu, Umar berkata kepada Abu Bakar bahwa ia kuatir jika tak dikumpulkan, maka Alquran akan hilang.
  • Pada awalnya, pemikiran Umar ditolak oleh Abu Bakar, karena perbuatan ini belum dilakukan oleh Rasulullah saw. Ide untuk mengumpulkan Alquran ini berulang kali disampaikan oleh Umar yang terus memberikan penjelasan ttg pentingnya menyatukan Alquran yang terserak ini. Akhirnya, usulan Umar tsb disetujui oleh Abu Bakar.
  • Lalu, masalah lain muncul. Siapakah yang bertugas untuk mengumpulkan Alquran? Ditunjuklah Zayd Ibn Tsabit oleh Abu Bakar. Ia pun berkeberatan dan tak sanggup memikul beban tanggung jawab yang berat itu. Hingga akhirnya, ia pun teryakinkan oleh Abu Bakar akan pentingnya pekerjaan tsb.
  • Zayd kemudian mengumpulkan catatan-catatan Alquran yang berserak tsb. Setelah terkumpul, Alquran diserahkan dan disimpan oleh Abu Bakar.
  • Setelah Abu Bakar meninggal, Alquran diserahkan ke Umar.
  • Setelah Umar meninggal, diserahkan ke Hafsah, putri Umar.
  • Lalu, pada masa Usman, Alquran digandakan menjadi 6.  
Tambahan dari penulis :
Keenam Alquran inilah yang kemudian dijadikan induk penyalinan dan rujukan satu-satunya Alquran untuk menyeragamkan bermacam bacaan Alquran yang ada pada saat itu di dunia Islam. Bacaan Alquran yang tak sesuai dengan keenam Alquran tersebut harus dimusnahkan. Bacaan Alquran tersebut dikenal dengan sebutan Mushaf Usmani yang ada hingga sekarang.

Ayang Utriza NWAY

No comments: