Monday 15 August 2011

Makna Laylatul Qadar

* Makna qadar di sini adalah al-ta’zîmu, kemulian dan kebesaran. Jadi, laylatul qadar berarti malam mulia.

* Mengapa disebut “malam mulia”? karena di dalamnya terdapat beberapa kemulian yang turun secara bersamaan:


1. Di dalamnya diturunkan al-Quran dari lauh al-mahfudz (singgasana Allah) ke baytul izzah (langit bumi).
2. Para malaikat dan ruh turun ke bumi pada malam tersebut.
3. Turunnya berkah, rahmat, dan magfirah pada malam itu.
4. Pengaturan rezeki bagi setiap hamba oleh Allah swt.
5. Ketika itu Allah mengatur khittah (langkah) dan strateginya guna mengajak manusia kepada ajaran yang benar.
6. Adanya ketetapan, karena pada malam itu terjadi ketetapan (takdir) bagi perjalanan hidup manusia.

* Laylatul qadar (berarti juga "malam penentuan") terjadi pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, seperti sabdi Nabi Muhammad saw.: "Taharraw laylatal qadri fil witri minal asyril awakhir”, (Bidiklah/Intiplah laylatul qadr pada malam ganjil sepuluh malam terakhir)

* Laylatul qadar turun terutama pada malam ganjil, seperti sabdi Nabi saw.: “Bersungguh-sungguhlah pada 7 malam terakhir” (iltamasûha fil sab’il awâkhir).

* Oleh karena itu, bersungguh-sungguhlah pada malam ke-25, 27, dan 29 Ramadan.

* Pada 7 malam terakhir, sebagian sahabat Nabi diperlihatkan di dalam tidur mereka malam takdir (laylatul qadr).


Tanda seseorang telah mendapatkan laylatul qadar adalah keadaannya lebih baik dari sebelumnya: bertambah baik, saleh, rajin ibadah, baik kepada keluarga, peduli kepada lingkungan, perhatian kepada yatim piatu, membantu kaum duafa, tidak korupsi, tidak narkoba dan miras, tidak judi, tidak merasa benar sendiri, tidak berlaku SARA, tidak menebang pohon sembarangan, tidak membuat hutan gundul, menghargai perempuan, menghargai hak-hak asasi setiap manusia, dstnya. Wallahu a'lam.

AYANG UTRIZA NWAY


(sumber rujukan. Ibn Hajar al-Asqalani, Fathul Bari Bisyarh Sahih al-Bukhari, jilid 4, hlm.784-5, Bab Laylatil Qadr)

No comments: