Sunday 7 August 2011

Meraih Surga Dengan Lima Hal



 Oleh : Ayang Utriza NWAY



Siapa yang ingin mendapatkan surga dan kenikmatannya, maka harus melanggengkan dan melestarikan 5 perbuatan:

  1. an yamna’a nafsahu min jamî’i al-ma’âsi: menahan hawa nafsu dari berbuat maksiat (QS. 79:40 dan  41 : wa nahan nafsa anil hawa / fainnal jannat hiyal ma’wa) 
  2. an yardo bil yasîr minad dunyâ: ia rela dengan kesederhanaan di dunia (man arâdal akhirat taraka zinatad dunya, barang siapa yang mau surga, meninggalkan kemewahan dunia. Anna samanal jannati tarkud dunya, harga surga adalah tidak rakus pada dunia.)
         Sabda Rasulullah: “siapakah orang yang sabar dan syukur itu?” Orang yang dinamakan sabar dan syukur ialah orang yang dalam urusan agama selalu melihat ke atas, yaitu orang yang lebih saleh dan baik, sementara dalam urusan dunia, mereka selalu melihat ke bawah, yaitu orang-orang miskin. Sebaliknya mereka yang tidak sabar dan syukur adalah mereka yang dalam urusan agama selalu melihat ke bawah, yaitu orang-orang yang jauh dari Allah, sementara dalam urusan dunia, mereka selalu melihat ke atas, yaitu orang-orang kaya.

     3. an yakûna harîson alat tô’ati: rajin dan taat mengerjakan kebaikan-kebaikan. Karena mungkin di     antara amal kebaikan yang kita lakukan akan memasukkan kita ke dalam surga dan menyebabkan pengampunan dosa. (QS. Al-A’raf/7:43). Beberapa contoh:

  •  Imam al-Ghazali masuk surga bukan karena amal ibadahnya banyak, bukan karena karya-karyanya yang banyak dan bermanfaat bagi orang banyak, tapi karena ia membiarkan seekor lalat meminum tinta di ujung penanya, lalu al-Ghazali membiarkan si lalat itu minum tintanya hingga puas, karena inilah Gazali masuk surga.
  • Seorang pelacur yang memberi minum seekor anjing yang kehausan di gurun pasir masuk surga berkat keikhlasannya.  

       4. an yuhibbas salihin wa ahlal khayri wa yukholituhum wa yujalisuhum: mencintai orang-orang saleh dan orang-orang baik dengan bergaul dan berada di tengah mereka. Kawan yang baik dan saleh akan dapat menolong atau memberikan syafaat di hari kiamat. Hadis rasul: fainna likulli akhin syafâ’atun yawmal qiyâmat: setiap teman itu ada syafa’atnya kelak di hari kiamat.

          5. an yuksirod du’â wa yas’alul allaha ta’ala an yarzuqohul jannat wa an yaj’ala khôtimatahu ila khoyrin. Memperbanyak doa dan memohon kepada Allah masuk surga dan meninggal dalam keadaan husnul khotimah.

Anas bin Malik dari Rasulullah bersabda “barang siapa yang berdoa kepada Allah agar masuk surga, sorga pun berdoa untuknya: allahumma adkhilhul jannah, ya allah masukkanlah ke dalam surga, dan barang siapa yang memohon kepada Allah agar tidak masuk neraka, neraka pun berdoa baginya allahumma ajirhu minan nâr, ya Allah bebaskanlah ia dari neraka.




Sumber:
  1. Abu Layts al-Samarqandi, Tanbîh al-Ghâfilin, hlm. 27.
  2. Muhammad Umar Nawani al-Bantani, Syarh Nashâihul ‘Ibad, Surabaya : Sahabat Ilmu, hlm. 2.

No comments: