Sunat bagi Anak Lelaki
Oleh: Ayang Utriza NWAY
Dari Abu Hurayrah Nabi Muhammad saw. bersabda «al-fitratu khamsun : al-khitân, wal istihdâd, wa taqlimul azfâr, wa natful ibti, wa qasshu al-syârib» fitrah itu ada lima: khitan (sunat), mencukur bulu kemaluan, memotong kuku, mencukur bulu ketiak, dan mencukur kumis.» (HR. Muslim, hadis no. 257, bab khisâl al-fitrah, jilid I, hlm. 135, Beirut:Dar al-Fikr)
Imam al-Nawawi menjelakan dalam Syarah Sahih Muslim (jilid 3, hlm. 146-148, bab al-khitân, Beirut:Dâr Ihyâ al-Turâs al-‘Arabiyy, tt.) bahwa:
- Makud Fitrah di dalam hadis tererbut adalah sunah.
- Memang khitan adalah sunah para Nabi.
A. Nabi Ibrahim khitan pada usia 80 tahun dengan kapak.
B. Nabi Muhammad lahir sudah terkhitan.
Hukum Khitan:
- menurut Imam Syafii, hukum khitan adalah wajib.
- menurut Imam Malik, hukum khitan adalah sunah.
- Menurut Imam Nawawi pendapat yang benar dalam Mazhab Syafii adalah jâ’iz, artinya hukum khitan itu boleh dan tidak wajib.
- Bagi orang tua wajib mengkhitankan anaknya sebelum ia balig atau dewasa.
- Disunahkan mengkhitan anak lelaki pada hari ketujuh dari kelahirannya.
- Kalau mati sebelum dikhitan, maka tidak perlu dikhitan baik yang meniggal itu anak kecil maupun orang dewasa. Ini adalah pendapat yang benar dan masyhur dalam mazhab Syafii.
Wallahu a’lam.