Oleh: AYANG UTRIZA NWAY
- Masjid Nabawi
Di lokasi masjid Nabawi sekarang terdapat ratusan rumah sahabat Nabi saw. Hampir semua sahabat Nabi tinggal di lokasi yang sekarang menjadi masjid Nabawi[1]. Oleh karena itu masjid ini punya nilai sejarah yang luar biasa.
Masjid Nabawi sendiri telah mengalami beberapa perbaikan dan perluasan, yaitu:
- Pembangunan dan perluasan pada masa Nabi saw.
- Perluasan setelah perang Khaibar, tahun 7 H.
- Perluasan pada masa Umar, tahun 17 H.
- Perluasan pada masa Usman, tahun 29 H.
- Perluasan pada masa Walid dari dinasti Umayyah, tahun 91 H.
- Perluasan pada masa al-Mahdi dari dinasti Abbasiyyah, tahun 165 H.
- Perluasaan pada masa Abdul Majid dari dinasti Turki Usmaniyyah
- Perluasaan pada masa raja Abdul Aziz dari dinasti Saudiyyah
- Perluasaan pada masa raja Fahd, KSA.
Di dalam masjid Nabawi sendiri terdapat beberapa tempat penting, yaitu:
- Mimbar Rasulullah saw. “Inna minbarî ‘ala tur’atin min tura’i al-jannat”, sesungguhnya mimbarku di atas kebun dari kebun-kebun di surga.
- Mihrab Rasulullah saw. Nabi salat di mihrab ini setelah turun QS. Al-Baqarah/2:144 “Fawalli wajhaka syatr al-masjidil harâm…” ‘Maka palingkanlah wajahmu ke arah masjidil haram.’
- Ar-Raudhah. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurayrah bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Tempat yang terletak di antara rumahku dan mimbarku ada sebuah taman bagian dari taman-taman surga, dan mimbarku di atas kolamku.[2]”
- Pusara Rasulullah saw., Abu Bakar dan Umar. Jemaah harus berziarah ke makam Rasulullah dan kedua sahabatnya ini. Menurut Abdullah Ibn Dinar bahwa ia melihat Abdullah Ibn Umar berhenti di depan pusara Rasulullah dan mengucapakan salawat kepada Nabi, Abu Bakar dan Umar. Abu Hurayrah berkata bahwa Rasulullah bersabda “Tidaklah ada seseorang yang mengucapkan salam kepadaku, kecuali Allah kembalikan ruhku hingga aku menjawab salamnya.” Menurut Ibnu Taymiyyah hadis ini bagus (jayyid), dan menurut Albani hadis ini baik (hasan)[3].
- Kuburan Nabi saw. sekarang adalah rumah beliau dahulu. Rumah di mana beliau tinggal dengan isteri-isterinya. Di rumah ini terdapat banyak kamar untuk para isteri beliau yaitu: Hafsah, Aisyah, Sawdah, Zainab, Ummu Salmah, Maymunah, Juwayriyyah, Ramlah. Juga terdapat rumah Ali dan Fatimah beserta kedua anak mereka Hasan dan Husain.
- Kuburan Baqi’
Baqi secara bahasa berarti asal-muasal pepohonan yang berbeda-beda. Gharqad ialah pohon berduri, karena dulu di tempat ini banyak pohon berduri. Setelah tempat ini dijadikan pemakaman, pohon-pohon ini hilang, tetapi nama Baqi’ Gharqad tetap. Keutamaan pemakaman Baqi ini adalah karena telah didoakan oleh Rasulullah “Allahummagfir li’ahlil Baqi’il gharqad” ‘Ya Allah ampunilah penghuni Baqi Gharqad’. Oleha karena itu meninggal di Madinah sangat bagus. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Tabrani bahwa jika ada yang mau meninggal di Madinah, meninggallah, karena disaksikan oleh Rasulullah dan diberi syafaat kelak di hari akhir[4].
Di makam Baqi ini terdapat lebih dari 10.000 sahabat Nabi saw. termasuk para isteri, anak, keturunan Nabi saw., tabiin, tabi’tabi’in, ulama, fukaha, dan para ahli ibadah dan syahid, antara lain yaitu:
- Putra, cucu dan Keturunan Rasulullah
- Fatimah
- Ruqayyah
- Ummu Kulsum
- Zaynab
- Ibrahim
- Hasan
- Husain (Kepalanya saja)
- Ja’far al-Shadiq
- Muhammad al-Baqir
- Zainal Abidin
- Hasan al-Mujtaba
- Ismail (saudara Ja’far al-Shadiq)
- Keluarga Rasulullah
1. Bibi Atikah
2. Bibi Safiyyah
3. Halimah Sa’diyyah (ibu susu Nabi)
4. Uqayl Bin Abi Thalib
- Isteri Rasulullah
- Zainab
- Safiyyah
- Ummu Salamah
- Ummu Habibah
- Hafsah
- Maymunah
- Aisyah
- Sawdah
- Juwayriyyah
- Sahabat Rasulullah
1. Usman
2. Abu Zarr
3. Abu Said al-Khudri
4. Fatimah Bin Asad
5. Sa’ad Ibn Muadz
6. Usman Ibn Maz’un
7. ‘Abdurrahman Ibn ‘Awf
8. As’ad Ibn Zurarah
9. Sa’ad Ibn Abi Waqqash
10. Malik Asytar
11. Abdullah Ibn Mas’ud
12. Miqdad Ibn Aswad
13. Sufyan Ibn Haris
14. Muhammad Ibn Zayd
15. Abdullah Bin Ja’far al-Thoyyar
16. Usman Ibn Maz’un.
17. Syuhada Uhud
18. Syuhada Hazzah? (mereka yang gugur pada peperangan melawan Yazid Ibn Mu’awiyyah dalam mempertahankan kota Madinah).
- Tabiin dan Fukaha-Ulama Besar
1. Malik Bin Anas
2. Nafi’ mawla Ibnu Umar
1. Masjid Abu Zar atau masjid al-Sajadah. 900 meter dari masjdi Nabawi. Ini adalah masjid Abu Zar tapi juga dinamakan al-sajadah, karena Abu Zar bersujud syukur setelah melihat Rasulullah yang ia kira telah meninggal. Untuk mengungkapkan rasa syukur itu, Abu Zar bersujud syukur. Lalu Nabi berkata “barang siapa yang bersalawat kepadamu, maka aku bersalawat untuknya, dan barang siapa mengucapkan salam, maka aku akan membalas salamnya olehku.” Abu Zar pun bersujud. Karena itu dinamakan masjid ini dinamakan al-Sajadah.
2. Masjid Ijabah. Terletak 375 meter dari pemakaman Baqi’. Dinamakan ijabah yang berarti terkabul, karena di masjid inilah Rasul berdoa meminta 3 hal, 2 dikabulkan dan 1 ditolak: Nabi meminta agar umatnya tidak dihancurkan karena kekeringan dan banjir, Allah kabulkan, tapi Allah tolak ketika Nabi meminta agar umatnya tidak saling membunuh (HR. Muslim)
3. Masjid Ghamamah. 305 meter dari masjid Nabawi. Di tempat ini Nabi pernah salat Id, lalu didirikan masjid. Pada saat itu awan menutupi Nabi agar tidak kepanasan, karena itu dinamakan ghamamah yang berarti awan.
4. Masjid Abu Bakar. Tempat ini pernah dipakai Nabi salat id, lalu Abu Bakar salat di tempat ini, maka dinamakan masjid Abu Bakar.
5. Masjid Umar.
6. Masjid Ali. Diriwayatkan di tempat ini Rasulullah pernah melaksanakan salat Id juga, lalu Ali meneruskan salat di tempat ini, sehingga dikenal dengan nama masjid Ali.
7. Masjid Usman
8. Masjid Bilal dstnya.
- Lokasi Perang Khandaq dan Masjid Sab’ah
Tempat perang antara Kuraisy, Bani Gatafan dan Yahudi pada bulan Syawal 5 H/627 M. Hanya 3000 kaum muslimin, sementara musuh ada 10.000 di bawah komando Abu Sufyan. Berkat ide jenius Salman al-Farisi, sekitar daerah itu digali parit (khandak) untuk menahan serang kaum kafir. Selama satu bulan, kaum muslimin dikepung, setelah itu datanglah pertolongan Allah[6]. Di daerah ini terdapat masjid, tepatnya di gunung Sala’ : masjid Fath, Salman al-Farisi, masjid Ali, masjid Umar, masjid Saad Ibn Mu’adz dan masjid Abu Bakr. Masjid-masjid ini dikenal dengan nama masjid sab’ah (7). Menurut imam al-Ghazali dianjurkan salat di dalam masjid al-Fath[7], masjid Rasulullah selama perang khandaq.
- Masjid Quba
Rasulullah datang ke masjid ini setiap hari Sabtu dan salat di dalamnya 2 rakaat. Rasulullah sangat senang sekali melakukannya, hingga beliau berkata: “man tatahhara fi baytihi summa ata masjid qubâ’, fasalla fîhi salâtan, kâna lahu ka’ujri ‘umratin.” ‘Barang siapa yang bersuci di rumahnya, lalu datang ke masjid Quba, dan salat di dalamnya, maka baginya pahala seperti pahala umrah.”
Masjid ini pertama didirikan oleh Rasulullah pada tahun 13 H/ 622 M di desa Quba, 15 km dari Madinah di atas tanah wakaf milik Kalsum Ibn Hindun. Masjid ini disebutkan di dalam QS. Al-Taubah/9:108:
Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.
Kubah masjid Quba adalah bekas tempat unta Nabi. Beberapa perluasan masjid Quba:
- pembangunan dan perluasan pada masa Rasulullah dan Khulafa Rasyidin
- Perluasaan masa Abdul Malik Ibn Marwan dari dinasti Umayyah
- Perluasaan masa Umar Ibn Abdul Aziz dari Umayyah
- Perluasaan masa Jamaluddin al-Asfahani dari Bani Zanki Mosul
- Perluasaan masa Muhammab Ibn Qalawun dari dinasti Mamalik
- Perluasaan masa Sultan Muhammad II dan putrnya Abdul Majid dari Turki-Usmaniyyah[8]
Di arah kiblat, Barat Daya masjid Quba terdapat masjid Dar Saad Ibn Khaisamah. Masjid ini berasal dari rumah Saad. Sebelum Rasulullah datang ke Madinah, para sahabat salat Jumat di rumah Saad. Setelah Rasul tiba di Madinah, orang ragu akan salat di rumah Saad. Di tempat inilah didirikan masjid Saad. Masjid ini sekarang masuk dalam perluasaan masjid Quba[9].
Di arah yang sama, Barat Daya masjid Quba, terdapat masjid Banu Unaif. Di tempat ini Rasulullah pernah salat, ketika itu Talhah al-Barrâ’ mengunjunginya. Lalu Banu Unaif membangun masjid di bekas tempat Nabi salat. Ketika Talhah meninggal, Nabi berdoa “Allahumma alqi Talhah wa anta tadhaku ilayhi, wa huwa yadhaku ilayka” ‘Ya Allah jumpailah Talhah, dan Engkau dalam keadaan tertawa padanya, dan ia tertawa padamu.[10]’
- Masjid Qiblatayn
Di masjid ini pernah selama 16 bulan umat Islam menghadap ke Baytul Maqdis. Lalu pada 12 Rajab, waktu salat Zuhur turun wahyu QS. Al-Baqarah/2:144 “Fawalli wajhaka syatr al-masjidil harâm…” ‘Maka palingkanlah wajahmu ke arah masjidil haram.’
Di samping masjid ini ada telaga punya Yahudi, karena fungsi air bagi masjid ini sangat penting, atas anjuran Rasul, Usman Ibn Affan membelinya 20.000 dirham. Sampai sekarang telaga itu masih ada. Masjid ini dulu dikenal dengan nama Bani Salaman. Masjid ini pernah dipugar pada tahun 893 H/ 1453 H[11]. Bentuk masjid sekarang adalah hasil pemugaran masa raja Fahd.
- Masjid Jumat
Sebelum Rasul tiba di Madinah sahabat Mus’ab Ibn ‘Umayr dan As’ad Ibn Zurarah salat jumat bersama kaum muslimin yang lain. Ketika Rasulullah tiba di Madinah dan bermukim di Quba beberapa hari, lalu berangkat ke pusat kota Madinah. Rasul salat Jumat pertama kali di Bani Salim. Umat Islam mendirikan masjid di tempat bekas salat Rasulullah dan dinamakan masjid Jumat.
Di utara masjid Jumat, terdapat masjid Itban Ibn Malik. Rasulullah pernah salat di dalam rumah Itban bersama Abu Bakar dan Itban. Lalu Itban menjadikan masjid di tempat bekas Rasul salat[12].
- Jabal Uhud
Terletak 3 km dari kota Madinah. Di sinilah tempat terjadinya perang Uhud antara umat Islam dan kafir Kuraisy pada tanggal 15 Syawwal 3 H. ( Maret 625). Perang ini terjadi akibat pembalasan dari kekalahan para Kafir di perang Badar. Di tempat di mana terjadi perang, dimakamkan para syuhada Uhud, antara lain: paman Nabi Hamzah Ibn Abdul Muthallib, Mus’ab Ibn ‘Umayr, Ja’far Ibn Syam dan Abdullah Ibn Jahsy. Nabi sangat sedih dan terpukul dengan kematian pamanna ini. Setiap tahun Rasul berziarah ke kuburan Hamzah di Uhud[13].
Di bawah gunung Uhud terdapat masjid Fash, di bawah gua. Di tempat ini Rasulullah salat Zuhur setelah perang Uhud, lalu didirikan masjid. Sekarang masjid ini telah hancur, hanya tinggal sisa-sisanya saja seperti mihrab. Untuk mengenangnya didirikan besi yang melingkarinya[14].
[1] Lihat kajian tentang ini Muhammad Ilyas Abdul Ghaniyy, Buyut al-Sahabat Hawl al-Masjid al-Nabawi al-Syarif, Madinah, tp, 1420/1999.
[3] Muhammad Ilyas ‘Abdul Ghaniyy, al-Masâjid al-Atsariyyah Fi al-Madinah al-Nabawiyyah, Madinah, al-Rasyid, 1421/2000, cet. III, h. 17.
[5] Lihat lebih lanjut untuk kajian ini: Muhammad Ilyas ‘Abdul Ghaniyy, al-Masâjid al-Atsariyyah Fi al-Madinah al-Nabawiyyah, Madinah, al-Rasyid, 1421/2000, cet. III.
[9] Muhammad Ilyâs ‘Abdul Ghaniyy, Tarîkh al-Madînah al-Munawwarah (Qism al-Masâjid), Madinah, t.p., 1420 H/ 2000 M, cet. II, h. 20-21.
No comments:
Post a Comment