Monday 10 October 2011

5 Hal yang Harus Diperhatikan sebelum Berangkat Haji

Fikih Pra-Haji

AYANG UTRIZA NWAY

  1. Harta halal. ONH harus berasal dari harta yang halal (sumber dan cara mendapatkan) (Hadis Nabi).

  1. Bertaubat dari perbuatan dosa besar dan kecil (QS. Al-Mâ’idah/5:39). Taubat ini diawali dengan mandi taubat, lalu melakukan shalat taubat 2 rakaat dan diakhiri dengan doa taubat. Setelah itu, memantapkan dalam hati bahwa semua kesalahan dan dosa yang pernah dilakukan tidak akan pernah diulanginya lagi. Doa taubat seperti tersebut: “Allahumma anta rabbî lâ ilâha illâ anta khalaqtanî wa anâ ‘abduka wa anâ ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu, a’udzubika min syarri ma shana’tu, wa abû’u laka bini’matika ‘alayya, wa abû’u bizanbî, faghfirlî fainnahu la yaghfiruz zunûba illâ anta.” (Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada tuhan selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hambamu. Aku terikat perjanjian kepadamu, dan aku lakukan apa yang aku bisa. Aku memohon ampun dari kejelekan yang aku buat. KepadaMulah aku kembali. KepadaMulah jua aku kembali dengan segala karuniaMu kepadku. Aku kembali bertaubat dari dosa-dosaku. Maka ampunilah aku. Tidak ada yang mengampuni dosa-dosaku, kecuali Engkau.)

  1. Meninggalkan wasiat untuk mereka yang ditinggalkan (QS. Al-Baqarah/2:180-181).

  1. Meminta maaf (QS. Ali-‘Imrân/3:133-134, dan QS. Al-Baqarah/2:109). Wajib meminta maaf kepada semua orang yang pernah kita kenal, karena mungkin sekali kita telah melakukan kesalahan kepada semua orang, seperti kepada suami, istri, anak, orang tua, saudara, tetangga dan teman sekantor. Biasanya untuk mempermudah proses meminta maaf, orang melakukan ratib haddad. Ratib haddad ialah suatu bentuk zikir yang disusun oleh seorang ulama, Syaikh Al-Haddad, yang dibaca pada waktu tertentu dalam suatu jemaah. Ratib Haddad ini sangat populer di Indonesia, yang dibaca menjelang keberangkatan haji. Ratib ini terdiri dari bacaan-bacaan sederhana seperti surat al-Fatihah, ayat Kursi, al-ikhlâs, al-falaq, al-nas, tahlil, shalawat, tasbih dan doa-doa pilihan[1]. Tujuannya memohon ampunan, mendekatkan diri kepada Allah dan dimudahkan dalam perjalanan ke Haji. Selain meminta maaf, acara ini dilaksanakan dalam rangka ungkapan rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan kesempatan bagi pelaksananya untuk menunaikan ibadah haji.


  1. Melunasi semua hutang. Orang yang akan beribadah haji, tetapi mempunyai hutang, maka ia harus melunasi semua hutangnya[2].  


[1] Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994, jilid IV, hal. 164-165.
[2] Abû Ishâq al-Syirâzî, al-Muhadzab, ed. Dr. Muhammad al-Zahîlî, Beirut: Dâr al-Syâmiyah, 1412/1992, jilid II, h. 666.

No comments: