Sunday 31 July 2011

Fiqih Thaharah Perempuan

Ayang Utriza NWAY


Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri[137] dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci[138]. apabila mereka Telah suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri (QS. Albaqarah/2 :222)
Sahih Bukhari, Kitab al-Hayd, juz I dan Sahih Muslim, Kitab al-Hayd, juz I



  • Haid adalah takdir untuk kaum perempuan.
  • Bagi perempuan haid, maka :
A.    Tidak ada salat dan tidak perlu diganti,
B.    Tidak ada puasa, tapi wajib diganti
C.    Tidak boleh tawaf saat haji, kecuali setelah suci. Orang haid boleh berhaji, kecuali tawaf.
D.    Selain itu, boleh. Tidak boleh berhubungan badan, tetapi boleh bercumbu selain penetrasi.
  • Baju yang kena haid, cukup dicuci.
  • Kalau baju kena haid, dan tak ada yang lain, maka darah haidnya dibersihkan dg kuku.
  • Darah istahadah (penyakit) tidak menghalangi untuk salat, puasa, dan tawaf. Jika sudah melewati periode biasanya, maka seorang perempuan sudah harus salat. Harus mandi dan wudu setiap akan salat.

Apakah perempuan yang haid boleh berzikir, menyentuh, atau membaca Alquran ?


1.« Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan (al-Waqiah/56 :79). »
Tetapi ayat tersebut, menurut mufassir, mutahharun adalah para malaikat, sesuai dengan konteks umum ayat tersebut.

2.     Menurut hadis riwayat Imam Tirmidzi, tidak boleh : « orang junub dan haid tidak boleh membaca apapun dalam Alquran » (Sunan Tirmidzi, dar al-kutub al-ilmiyyah, 1994, juz I, h. 361).

3.     Hadis yang antara lain diriwayatkan Tirmidzi adalah daif, karena ada periwayat yang bernama Ismail Ibn Ayyasy. Ia meriwayatkan hadis-hadis munkar dari Ahlul Hijaz dan Ahlul Irak.

4.     Imam Nawawi dan Syeikh Albani mengatakan bahwa Hadis tersebut daif dan tidak sahih.

5.     Hadis tersebut tidak terdapat di dalam Bukhari dan Muslim.

6.    Jadi, hukumnya boleh bagi perempuan haid untuk memegang dan membaca Alquran.


Rukun mandi
1.     Niat
2.     Mengguyurkan air

Sunah mandi :
1.     Membaca bismillah
2.     Wudu sebelum mandi
3.     Mendahulukan yang kanan
4.     Digosok
5.     Berulang-ulang

Adab BAK dan BAB
1.   Sunat mendahulukan kaki kiri ketika masuk kakus, dan mendahulukan kaki kanan ketika keluar, sebab sesuatu yang mulia hendaklah dimulai dengan kanan, dan sebaliknya setiap yang hina dimulai dengan kaki kiri.
2.   Janganlah berkata - kata selama didalam kakus itu, kecuali berdoá dikala masuk kakus, sebab apabila Rsulullah saw, masuk kakus, beliau mencabut cincin beliau yang berukir Muhammad Rasulullah. (Riwayat Ibnu Hiban)
3.   Hendaklah memakai sepatu, terompah, atau sejenisnya, karena Rsulullah saw, apabila masuk kakus beliau memakai sepatu. (Riwayat Baihaqi)
4.   Hendaklah jauh dari orang sehingga bau kotoran tidak sampai kepadanya, supaya jangan mengganggu orang lain.
5.   Jangan berkata - kata selama didalam kakus, kecuali apabila ada keperluan yang sangat penting yag tidak dapat ditangguhkan, sebab Rsulullah saw. melarang yang demikian. (Riwayat Hakim)
6.   Jangan buang air kecil atau besar diair yang tenang, kecuali apabila air itu tenang itu banyak menggenangnya, seperti tebat, sebab Rasulullah saw. melarang kencing diair tenang. (Riwayat Muslim).
7.   Jangan buang air kecil (kencing) di lubang - lubang tanah karena kemungkinan ada binatang yang akan tersakiti dalam lubang itu, dan Rasulullah saw melarang yang demikian itu.(Riwayat Abu Dawud)
8.   Jangan buang air kecil dan besar ditempat pemberhentian karena mengganggu orang yang berhenti.

1 comment:

Yusuf said...

Inilah keindahan syari'at Islam yang menekankan umat nya untuk selalu memperhatikan kebersihan dan kesucian.